PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 23 Agustus 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Sanchez video call dengan  Veronica., bertanya Apa sedang di Waitan, Shanghai. Veronica menjawa sedang rapat, tapi keluar untuk makan siang lalu mengaku kesal dengan pacarnya. Sanchez binggung kenapa kesal denganya.
“Aku sangat merindukanmu. Kau benar-benar membuatku sulit fokus pada pekerjaan. Aku akan memarahimu.” Goda Veronica.
“Veronica, aku tak sabar bertemu kau sehingga kau bisa memarahiku. Aku menemukan cara untuk dimarahi olehmu selamanya, Kau bisa menantikannya.” Kata Sanchez
“Apa yang akan mengejutkanku kali ini?” tanya Veronica. Sanchez mengatakan tak bisa memberitahu sekarang
“Kau bisa datang ke sini dan memeriksa sendiri... Hei Chan Seong datang., Kau Sapalah.” Kata Sanchez 

Veronica langsung menyapa Chan Sung, Sanchez pun menutup telp Veronica dan akan menghubunginya nanti. Chan Sung bertanya apakah Veronica datang ke Korea. Sanchez membenarkan Veronica di Shanghai sekarang dan akan datang dua hari lagi.
“Jadi,... Aku berencana untuk melakukan sesuatu yang sangat penting. Dan aku berpikir untuk melakukannya di hotelmu.”ucap Sanchez. Chan Sung akan pergi ke hotelnya.
“Veronica sudah ke semua jenis hotel di seluruh dunia. Dan saat aku bilang bahwa kau bekerja di hotel yang sangat istimewa, dia ingin melihatnya. Aku juga sangat penasaran.” kata Sanchez
“Tidak, kau tak dapat melakukannya di hotel kami.” Kata Chan Sung panik. Sanchez menduga kalau Chan Sung bekerja di hotel yang tak layak. Chan Sung terlihat binggung.
“Kau harus mengundang seseorang ke rumah kami sehingga kau bisa menjual lukisan. Dan Man Wool bahkan memintaku untuk menjual kuda. Apa finansial kalian begitu tak bagus?” ucap Sanchez . Chan Sung mengaku itu sangat buruk.
“Chan Sung, kau harus cerita jika kau mengalami kesulitan. Kau tak bisa menanggung semuanya dengan cinta. Mengerti?” kata Sanchez. Chan Sung menganguk mengerti. 


Saat itu Mi Ra keluar dari rumah terlihat sangat marah ditelp kalau mereka akan putus. Sanchez memberitahu kalau Mi Ra berkelahi sepanjang waktu jadi menurutnya pasti musuh dengan polisi itu di kehidupan sebelumnya.
“Mereka berkelahi sepanjang waktu. Tapi lucunya dia selalu pergi keluar untuk bertemu dengannya.” Kata Sanchez
“Apa? Kau bukan satu-satunya yang sibuk. Aku juga sibuk. Kau berbicara seolah-olah pekerjaanmu adalah menyelamatkan dunia. Apa kau anaknya super hero?” ucap Mi Ra marah
“Mereka adalah musuh di kehidupan sebelumnya.” Ucap Chan Sung lalu mengajak Sanchez makan bersama saat Veronica datang ke Korea yaitu lusa.
“Akan ada gerhana bulan malam itu.” Ucap Chan Sung. Sanchez mengaku berencana menonton gerhana bulan di Sky Bar hotelnya yang selalu dibanggakan tapi tak bisa. Chan Sung pun meminta maaf. 


Chan Sung pikir Mereka bisa terkejut jika bertemu dengan tamu hotel jadi  harus mengosongkan kamar yang berdekatan. Nyonya Choi mengaku sudah beri tahu para tamu di lantai empat dan memindahkan mereka ke kamar lain.
“Kau benar-benar penuh kesiapan.” Ucap Chan Sung melihat tamu sudah di pindahkan ke kamar lain.
“Menu makan malamnya enak. Jenis minuman apa yang akan kau... Apa kau yang menghidangkan minuman untuk mereka?” tanya Chan Sung melihat dua minuman diatas bar.
“Aku menerima saranmu dan membuat menuku sendiri. Angel's dan Devil's. “ kata Tuan Kim. Chan Sung pikir ini Luar biasa.
“Tapi aku tak yakin apa manusia akan menyukainya. Bisakah kau coba rasanya?” ucap Tuan Kim.  Chan Sung mencoba dan menyukainya. 



Hyun membawa buket bunga, Chan Sung menyuruh agar meletakkan setengah dari mereka di meja makan dan setengah lainnya di kamar mereka. Hyun Joong kaget dan kaget melihat ada Lebah padahal Lebah datang bersama dengan bunga asli.
“Bunga di sini tak nyata. Itu sebabnya tak ada serangga seperti lebah atau kupu-kupu. Mungkinkah, apa ada juga serangga hantu yang terlihat seperti kunang-kunang?” tanya Chan Sung teringat saat melihat kunang-kunang.
“Aku belum pernah mendengar sesuatu yang disebut hantu serangga.” Ucap Hyun Joong.  Chan Sung bertanya-tanya apa itu yang dilihatnya.
“Haruskah aku meletakkan buket ini di kamar mereka?” tanya Hyun Joong, Chan Sung membenarkan.
“Yang itu terlihat lebih romantis. Aku ingin meletakkannya di kantorku.” Ucap Chan Sung membawa satu kuntum bunga. Hyun Joong melihat Chan Sung dengan curiga. 


Man Wool keluar ruangan mengaku sangat lelah, Chan Sung tahu Man Wool mendapat banyak permintaan khusus lagi hari ini, Man Wool melihat mereka sangat bersemangat mengenai tamu-tamu manusia itu tapi berpikir ia satu-satunya yang mengurus tamu yang sebenarnya.
“Hari ini terasa sangat panjang. Aku sangat lelah.” Keluh Man Wool. Chan Sung pikir  ada sesuatu untuk menyemangati Man Wool.
“Ini bunga asli, jadi aromanya enak.” Kata  Chan Sun memberikan sekuntum bunga. Man Wool pikir Ada banyak bunga di kebun.
“Tak ada yang nyata... Tidak, tunggu. Bungamu. Pohonmu itu dipenuhi bunga-bunga cantik.” Ucap Chan Sung mengoda.
“Ada apa denganmu? Apa kau pamer?” kata Man Wool. Chan Sung pikir kalau ini Benar-benar layak dipamerkan.
“Bunga-bunga mekar saat aku memelukmu. Jika aku tahu ini akan terjadi, aku seharusnya memelukmu bukannya membelikanmu sampanye.” Kata Chan Sung bangga mengulurkan tanganya.
“Apa yang kau lakukan? Aku tak pernah memintamu memelukku. Apa Kau gila?” ucap Man Wool
“Aku meminta telepon.” Ejek Chan Sung, Man Wool memberikan ponselnya. Chan Sung langsung membuka tanganya lebar-lebar kalau  akan memberikan pelukan.
“Lupakan. Dasar lulusan Harvard yang sombong, serakah, dan curang...” ucap Man Wool menjaga harga dirinya dan Chan Sung langsung menaruh bunga di mulu Man Wool
“Kau terlihat sangat cantik. Kita mendapat beberapa permintaan khusus, dan aku menaruhnya di mejamu. Kau harus kembali bekerja sesudah beristirahat.” Kata Chan Sung lalu berjalan pergi. 

Man Wool kesal membuang bunga dari mulutnya, lalu mengingat saat Chan Sung memeluknya sambil berkata “Aku tak akan membiarkanmu melenyap. Percayalah padaku.” Lalu Man Wool senang karena memberikan bunga nyata padanya bukan imitasi.
“Kau, kubiarkan kau karena kau lemah.” Gumam Man Wool menatap bunga ditanganya dan menaruh dibotol wine. 

Man Wool mengumpulkan semua pegawai memberitahu  Gerhana bulan sudah dimulai jadi akan ada tamu istimewa yang datang hari ini. Chan Sung meminta agar merkea Bekerja samalah untuk bersiap-siap melayani tamu. Semua mengerti dan langsung bergegas pergi ke tempat masing-masing.
“Semuanya tampak sangat bersemangat.” Komentar Chan Sung melihat semua terlihat bahagia.
“Saat matahari menutupi bulan, mereka dapat merasakan hotel kami dikenali oleh dunia. Dan tamu manusia juga datang. Itu membuat mereka merasa seperti hidup kembali.” kata Man Wool

Sepasang pria dan wanita masuk hotel, Hyun Joong menyapanya karena mereka sudah membuat reservasi dan bertanya sudah berapa lama sejak mereka meninggal. Keduanya binggung, Hyun Joong tersadar kalau yang datang adalah manusia.
“Maksudku, sudah berapa lama sejak kau menikah? Ah.. Benar, kau menikah hari ini! Selamat.”ucap Hyun Joong lalu mengantar tamunya.
“Kami akan membawa barang bawaanmu ke kamarmu. Silakan nikmati makanan terlebih dahulu.” Ucap Nyonya Choi menyambut pasangan baru menikah.
“Tears adalah koktail khas hotel kami. Ini berasal dari air mata malaikat yang indah. Lalu Ini berasal dari air mata setan yang mengamuk.” Kata Tuan Kim melayani tamunya. 
Man Wool tersenyum bahagia melihat gerhana bulan dari jendela, Chan Sung datang bertanya alasan Man Wool yang terlihat bahagia.  Man Wool mengaku benci melihat bulan purnama.Tapi sekarang  semuanya hilang sekarang jadi senang rasanya melihatnya.
“Ini adalah momen favoritku.” Ucap Man Wool. Chan Sung melihat seluruh bulan tertutup sekarang.
“Akan menjadi bulan baru saat sudah tak tertutup.Mungkin bulan yang lebih ramah dan penyelamat. Sesudah tamu berada di lantai atas kamar mereka, apa kau ingin keluar dan melihat bulan yang ramah? Kau adalah bulan jahat.” Ejek Chan Sung
“Apa kau ingin mati, Chan Sung?” kata Man Wool marah. Chan Sung pikir akan menganggap itu sebagai persetujuan.
“Inilah sebabnya aku suka namaku. Aku suka artinya "setuju", jadi seolah-olah semua orang setuju denganku. Sempurna. Di atas semua prioritas, Koo Chan Sung.” Kata Chan Sung membuat jarinya bulat.
“Tentu, Koo Chan Sung, namamu adalah Tuan Okay Ku sekarang.” Ucap Man Wool. Chan Sung tak mengerti maksudnya.
“Nama Inggris-ku adalah Andrew. Chan Seong bukannya okay, artinya "persetujuan". Kata Chan Sung
“Agree, Andrew, terserahlah. Kau hanya Okay Koo untukku... Okay Koo, gerhana bulan akhirnya berakhir.” Ucap Man Wool bahagia membuat tanganya yang bulan seperti gerhana.
“Ini menandakan bahwa itu milikmu, kan?” kata Chan Sung membuat bulan dengan tanda garis ditengah. Man Wool membenarkan.
Chan Sung mengingat dalam mimpinya, ada jepitan yang diberikan pada Cheon Myung. Ia pun ingin tahu apa pria itu menunggunya.


Nyonya Choi datang memberitahu Man Wool  Para tamu ingin menuju ke kamar mereka sekarang. Man Wool mempersilahkan karena gerhana bulan berakhir jadi menyuruh masih ke kamar 404 karena waktu yang sempurna. “Ketika kau masuk ke dalam, tolong jangan keluar dari kamar sampai kau check out.” Ucap Nyonya Choi pada tamunya.
“Aku sudah mendengar soal kamar ini dari orang tuaku.” Kata Si pria lalu masuk ruangan. 

Hyun Joong memeluk Tuan Kim terlihat bahagia karena  Seorang pemain sepak bola terkenal di dunia dikandung, jadi membuatnya penasaran orang seperti apa kali ini. Tuan Kim mengeluh Hyun Joong itu  yang masih kecil selama 70 tahun terakhi jadi tak akan tahu.
“Tapi hal seperti ini tak terjadi hanya dalam semalam.” Ucap Tuan Kim, Hyun Joong tahu tak terjadi hanya dalam semalam.
“Kenapa kau tertawa?” tanya Tuan Kim binggung melihat Malaikat Maut yang tertawa.
“Aku tahu semuanya.” Kata Malaikat maut. Tuan Kim tak percaya mendengarnya
“Jangan berasumsi bahwa aku tak tahu banyak hal.” Keluh Malaikat Maut.
“ Kita berbicara soal kehidupan di sini. Ini bukan percakapan di mana Malaikat Maut bisa ikut campur.” Komentar Hyun Joong.
“Aku harap. seorang sarjana hebat dikandung saat ini.” Kata Tuan Kim. Hyun Joong berharap anak itu akan menerima Hadiah Nobel atau semacamnya suatu hari nanti.
“Aku berharap kembar tiga, sehingga mereka akan mendapatkan tiga Hadiah Nobel. Aku yakin semua tamu dan karyawan di hotel sekarang akan bersorak untuk Kamar 404.” Kata Hyun Joong penuh semangat. 

Sanchez menelp Chan Sung memberitahu kalau Veronica belum datang dan sudah menunggunya, berpikir bahwa penerbangannya tertunda, tapi ternyata penerbangan tidak ditunda, bahkan tak mengangkat teleponnya.
“Chan Sung, apa kau pikir Veronica menghindariku, mengetahui rencanaku untuk melamarnya?” kata Sanchez gugup.
“Veronica mencintaimu lebih dari kau mencintainya.” Komentar Chan Sung.
“Tidak, aku sangat mencintainya. Veronica tak pernah melanggar janji. Aku baru saja mendapat pesan, ini Pasti dari Veronica. Aku akan menghubungimu nanti.” ucap Sanchez binggung. Saat itu seorang wanita datang dengan luka dibagian tubuhnya. 

Chan Sung berlari ke rumah memanggil Sanchez ingin tahu Apa maksudnya kecelakaan. Sanchez pikir Veronica terluk dan sepertinyamengalami kecelakaan mobil di Shanghai jadi harus pergi sekarang. Chan Sung ingin tahu seberapa parah veronica terluka.
“Aku harus pergi dan memeriksanya. Aku yakin dia akan baik-baik saja.” Ucap Sanchez. Chan Sung pun menyakinkan.
“Hei, aku harus tetap di sana sampai dia membaik.. Di mana kunci mobilku?” ucap Sanchez dan akan pergi. Chan Sung menahan tangan Sanchez karena melihat veronica yang ada dibelakang.
“Bahkan jika kau pergi ke sana, kau tak akan dapat melihatnya.” Kata Chan Sung. Sanchez marah meminta agar jangan mengatakan hal itu.
“Kau tak akan dapat melihatnya. Sudah terlambat.” Ucap Chan Sung menahan sedih.
“Ada apa denganmu? Aku belum terlambat! Jika pergi sekarang, aku bisa melihatnya.” Ucap Sanchez frustasi.
“Hyung... Aku akan membiarkanmu melihatnya. Jika kau datang ke hotel kami sekarang, maka kau bisa bertemu dengannya.” Ucap Chan Sung, Sanchez tak mengerti maksudnya.
“Apa Kau percaya aku? Kita tak punya banyak waktu. Kau tak akan dapat melihatnya jika terlambat.” Ucap Chan Sung mengajak pergi. 


Chan Sung mengajak Sanchez masuk, Sanchez melonggo binggung melihat hotel tempat Chan Sung berkerja. Hyun Joong menyapa Chan Sung yang baru datang. Chan Sung memberitahu kalau ada seorang tamu wanita yang akan datang tepat sesudah mereka.
“Kita akan menunggunya di Sky Lounge. Tolong bawa dia dengan cara yang tak akan mengejutkan temanku.” Kata Chan Sung. Hyun Joong menganguk mengerti. Chan Sung pun membawa Sanchez naik lift.
Hyun Joong melihat Veronica masuk ke dalam hotel, dan keduanya saling menatap. Sanchez melepaskan tangan Chan Sung dengan wajah keasl bertanya apa yang dilakukan di hotelnya.

“Kau akan melihat begitu kau pergi ke sana. Aku akan memberitahumu sesudah kau melihat ini.” Ucap Chan Sung lalu menari Sanchez pergi. 

Chan Sung membawa Sanchez ke balkon atap hotel, Sanchez tak percaya melihat pemandangan yang indah. Chan Sung memberitahu kalau  Ini adalah hotel yang sangat istimewa yaitu hotel untuk hantu. Chan Sung tak percaya mendengarnya.
“Aku tak punya waktu untuk menjelaskan. Kau juga dapat melihat hantu hanya sebelum gerhana selesai. Jadi,... kau hanya akan memiliki sedikit waktu untuk mengucapkan selamat perpisahan pada Veronica.” Jelas Chan Sung. Sanchez binggung.
“Berhentilah bercanda. Bagaimana dia bisa datang ke sini?” kata Sanchez binggung.
“Karena dia sudah meninggal. Dia sekarang di sini... Sanchez, Veronica sudah meninggal..” kata Chan Sung. Sanchez tak bisa menahan tangisnya. 


Chan Sung pergi akhirnya Veronica datang, Sanchez menangis melihat Veronica yang terluka. Veronica memegang wajah Sanchez meminta maaf karena mengejutkannya seperti ini. Ia meminta agar Sanchez  Jangan terlalu banyak menangis gara-gara dirinya.
“Aku memiliki kehidupan yang bahagia berkatmu. Cintaku yang sangat tampan. Selamat tinggal.” Ucap Veronica. Sanchez pun menangis histeris. 



Chan Sung berdiri dengan wajah termenung, Man Wool melihatnya dari kejauhan. Nyonya Choi memberitahu kalau teman Chan Sun harus mengucapkan salam perpisahan pada kekasihnya.
“Kematian mendadak seperti itu membuat mereka yang ditinggalkan dalam kesedihan.” Kata Nyonya Choi
“Aku hanya melihat hantu, jadi, sudah lama aku tak melihat kesedihan manusia.” kata Man Wool. Chan Sung dan Man Wool saling menatap. 

Nyonya Choi mengetuk pintu kamar 404, lalu bertanya  Apa mereka senang menginap di sini. Si pria mengaku tak akan bisa melupakan waktu yang dihabiskan di hotel ini lalu pamit pergi dan akan keluar kamar hotel.  Saat keluar suasana hotel berubah bahkan pintu kamar menghilang.
“Persis seperti yang dikatakan orangtuaku. Ini adalah hotel yang tak dapat ditemukan lagi. Ketika kita punya anak nanti, ayo kita menemukan hotel ini lagi untuk membulan madukan mereka kelak.” Ucap si pria. Sang istripun menganguk setuju. 

Mi Ra duduk dengan wajah termenung, Chan Sung memberitahu aklau Pemakaman Veronica akan diadakan di Italia jadi Sanchez akan tinggal di sana sementara. Mi Ra mengaku merasa kasihan pada Sanchez, karena n tak bisa melihat saat-saat terakhir pacarnya.
“Dia tak bisa mengucapkan salam perpisahan.” Ucap Mi Ra. Chan Sung mengatakan kalau Sanchez bisa melihatnya.
“Dia mengucapkan salam perpisahan juga Dia belajar bahwa kematian bukanlah akhir, jadi aku yakin Sanchez akan bisa melewatinya.” Kata Chan Sung.
“Jadi, dia sudah mengucapkan salam juga rupanya. Tapi bagaimana dia melihatnya? Bukankah dia meninggal di Shanghai?” kata Mi Ra binggung.
Chan Sung mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Mi Ra mencoba menyium bau kopi yang enak. 

Yoo Na akhirnya bisa mengambar wajah pengemudi yang dicurigai menjadi pelaku. Ketika menyeberang jalan, sebuah mobil hampir menabraknya. Ji Won mengemudikan mobilnya meminta maaf. Yoo Na kaget lalu melihat wajah Ji Won dan juga ada hantu Nyonya Lee.
Akhirnya Yoo Na mengejar Ji Won dengan taksi, Ji Won tak percaya kalau Yoo Na benar-benar membuntutinya, lalu mengejek Kenapa siswa yang imut ini mengikutinya dan akan bertanya.


Nyonya Hwang bertemu dengan Chan Sung karena mendengar dari anaknya kalau sangat menikmati tinggal di Hotel del Luna. Chan Sung pun mengucapkan terimakasih.
“Jika kau akhirnya berhenti dari pekerjaanmu di Hotel Del Luna, datanglah mencariku. Ketua bilang, kau cukup kompeten dan merekomendasikanmu kepadaku.” kata Nyonya Hwang
“Aku tak berpikir akan berhenti.” Ucap Chan Sung. Nyonya Hwang tahu dari Man Wool kalau  Chan Sung akan segera pergi.
“Ada tamu yang harus dilihat Chan Sung. Begitu dia melihat tamu itu keluar, maka dia akan meninggalkan tempat ini.” Kata Nyonya Hwang. Chan Sung kaget Man Wool mengatakan hal itu
“Apa mereka membuat aturan baru untuk manajer umum hotel? Siapa tamu terakhir yang akan kau kirim?” tanya Nyonya Hwang penasaran.
“Dia adalah orang yang aku suka.” Akui Chan Sung, Nyonya Hwang pikir Ini akan sulit bagi Chan Sung.
“Sepertinya begitu. Terlalu sulit bagiku untuk menghibur diriku sendiri mengetahui itu akan tiba.” Akui Chan Sung menahan rasa sedihnya. 


Chan Sung berjalan diatas jembatan,  Man Wool menelp bertanya apakah Chan Sung sedang tidur. Chan Sung mengaku masih bangun dan melihat bulan. Man Wool binggung karena melihat bulan di siang hari. Chan Sung pikir itu benar.
“Jika aku ingin melihatnya tapi tak bisa, ternyata sesulit ini.” Ucap Chan Sung sedih.
“Dimana kau?” tanya Man Wool. Chan Sung menjawab dalam perjalanan pulang.
“Tunggu di sana. Aku akan datang menemuimu.” Kata Man Wool. Chan Sung pun menutup telpnya.
Tiba-tiba Yoo Na menelp, Chan Sung bertanya ada apa menelpnya. Yoo Na melihat plat nomor mobil yang diingatnya lalu memberitahu Chan Sung kalau sudah menemukan mobil itu, Chan Sung bergegas pergi menanyakan keberadaan Yoo Na sekarang. 


Di dalam bar, Ji Won melihat dari kemera CCTV, Yoo Na terlihat sedang ada didepan mobil lalu bertanya-tanya Kenapa mengikutinya sampai jauh ke sini. Saat itu Chan Sung datang memanggil Yoo Na,
“Orang di sketsa dan pemilik mobil itu terlihat sama. Mungkinkah itu pelakunya?” ucap Yoo Na memberikan gambarnya. Chan Sung terdiam melihat gambar Yoo Na
“Dia sangat mirip seseorang yang kukenal. Aku akan memeriksanya sekarang. Kau harus pulang. “ kata Chan Sung. Yoo Na menganguk mengerti. 



Sementara Man Wool pergi ke rumah Chan Sung mengeluh padahal sudah bilang kalau untu menunggu tapi malah Chan Sung yang membuatnya menunggu. Man Wool pun berteriak dari luar rumah“Apa ada orang? Apa tak ada siapapun di sini?” tapi malah yang lain datang
“ Yang kutunggu-tunggu belum datang, tapi Ma Go yang ditakuti datang. “ keluh Man Wool melihat dewa Ma Go pakaian hitam
“Kenapa? Kenapa aku dewa yang paling tak ingin kau lihat?” tanya Ma Go Hitam
“Kau tak peduli dengan reinkarnasi, penyembuhan, dan koneksi. Kau hanya ingin melihatku dan tak ada lagi. Lalu? Apa kau di sini untuk melakukan itu untukku?” ucap Man Wool sinis.
“Aku mendengar bunga-bunga mekar. Akhirnya, kau kehilangan sesuatu juga.” Ejek Ma Go
“Apa kau pikir aku takut melihat bunga layu?” kata Man Wool
“Bagaimana dengan yang membantumu memekarkan bunga? Bagaimana jika kau kehilangan dia?” kata Ma Go dengan nada mengancam. 



Chan Sung berjalan ke dalam ruangan terlihat seperti bar, dan tiba-tiba Ji Won datang dengan senyuman liciknya menyapa Chan Sung yang sudah lama tak bertemu.
“Man Wool, kau sombong dan bodoh. Apa kau bilang tak takut melihat bunga layu?” ucap Ma Go, Man Wool mengaku tidak.
“Bungamu akan mulai layu saat kau menjadi takut.” Ucap Ma Go, Man Wool terlihat mulai ketakutan.

Bersambung ke episode 12

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar