PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 14 Maret 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 16 Part 2


Hye Rim menghempaskan badanya dikursi dengan nada mengeluh menanyakan apa yang harus dilakukan pada Soo Hyun karena sering marah padahal sudah bersikap baik dan mencoba untuk  menghiburnya, bahkan ketika ingin lebih dekat Soo Hyun licin seperti ikan dan tak mengerti lagi apa yang harus dilakukanya.
Aku yakin itu sangat sulit bagimu. Dia bukan pria yang biasa, dan juga seorang psikolog. Apa yang dia butuhkan sekarang adalah penegasan dari rasa kasih sayangmu.” Ucap Prof Bae, Hye Rim binggung maksud dari Sebuah penegasan rasa kasih sayangnya.
Iya... Prof Choi memperlakukan situasinya seolah-olah hal itu terjadi kepada orang lain. Dia berkata pada dirinya sendiri, "Aku tahu ceritanya jadi Aku tahu bagaimana akhirnya." Dan sementara itu, dia menganalisa situasinya. Tapi, dia tidak akan mencapai terobosan emosional dengan pendekatan seperti itu.” Jelas Prof Bae, Hye Rim benar-benar binggung apa yang harus dilakukanya.
Kau harus menyeret dia ke panggung bukannya membiarkan dia hanya menonton. Sebagai karakter utama.” Saran Prof Bae

Hye Rim masuk ke dalam ruangan Soo Hyun, mencari-cari sesuatu mulai dari rak sampai akhirnya menemukan buku diatas meja dan terselip foto masa kecil Soo Hyun yang masih disimpanya.  Beberapa saat kemudian, Hye Rim sudah menyetir mobil membawa Soo Hyun pergi. Soo Hyun bertanya kemana mereka akan pergi. Hye Rim mengatakan mereka akan melakukan konsultasi di luar ruangan hari ini.
Apakah kau tidak tahu kalau kau seharusnya hanya melakukan konsultasi sekali setiap minggu? Dan Juga, kenapa di luar....” keluh Soo Hyun
Konsultasi dengan peramal sedikit berbeda. Aku akan melakukannya di mana itu terasa baik, selama dibutuhkan. Sampai aku mendapatkan sesuatu darimu.” Tegas Hye Rim, Soo Hyun hanya bisa diam. 

Disebuah taman bermain, keduanya berjalan bersama
Kukira kau sudah melakukan cukup banyak penelitian tentang aku. Kau bahkan menemukan sekolah dasarku dulu.” Komentar Soo Hyun
Anak kecil seperti apa dirimu ketika kau masih sekolah dasar?” tanya Hye Rim
Aku sama seperti anak-anak lain. Aku berlarian dan makan dengan baik. Dan bermain dengan baik.” Cerita Soo Hyun merasa tak ada yang salah dengan masa kecilnya.
Hye Rim mengeluarkan foto dari saku bajunya bertanya bagaimana dengan foto itu sekarang, Soo Hyun melihat foto ditanganya dan kembali teringat sesuatu “Soo Hyun. Aku berharap kau bisa datang dan membawaku pergi. Aku tidak ingin berada di sini sendiri.” 

Flash Back
Tuan Choi mengambil foto dengan kamera, melihat Soo Hyun yang tak tersenyum memarahi karena terlihat cemberut didepan kamera dan memaksanya agar bisa tersenyum. Soo Hyun yang masih kecil akhirnya terpaksa tersenyum walaupun hatinya tak merasa senang.
Soo Hyun menatap ke arah depan masih teringat kenangan masa kecilnya ketika foto keluarga dengan ayah, ibu tiri dan Seung Chan yang masih bayi.

Tuan Choi mengumpat Soo Hyun itu anak sialan karena tak mau senyum ketika foto bersama sambil membawa kamera. Ibu tirinya mengajak Soo Hyun pergi bersama. Soo Hyun meminta ibunya pergi saja dulu karena ingin bermain sebentar ditempat itu. Tuan Choi kembali memarahinya karena ingin bermain diluar pada musim dingin, sambil mengumpat menyuruhnya untuk cepat ikut mereka. 
Soo Hyun mengatakan hanya ingin bermain ditempat itu, Ibu tirinya mengajak Soo Hyn pergi dengan lembut. Tuan Choi berteriak “lakukan sesukamu” dan mengejek mirip dengan ibunya yang selalu melakukan yang diinginkanya. Ibu tirinya pun dengan terpaksa mengikuti suaminya dan meninggalkan Soo Hyun. Akhirnya Soo Hyun main pasir sendirian.

Mata Soo Hyun berkaca-kaca bisa melihat bayangan dirinya yang bermain sendirian, Soo Hyun kecil akhirnya menangis, menumpahkan rasa tertekannya yang harus bermain sendirian. Hye Rim bisa membayangkan dan menyuruh Soo Hyun untuk datang dan menasehatinya, yang bisa melakukannya hanya Soo Hyun sendiri.
Soo Hyun berjalan mendekati Soo Hyun kecil dan langsung memeluknya, Soo Hyun kecil pun menangis lebih keras lagi ketika dipeluk. Soo Hyun terdiam karena memang yang dibutuhkan saat itu adalah orang yang berada disisinya menemaninya bermain. Hye Rim juga ikut menangis seperti bisa melihat kehidupan Soo Hyun waktu masih kecil yang sangat menyedihkanya. 


Seung Chan membawa tabnya menanyakan tas mana yang harus dibawa Prof Bae ketika akan pergi ke Alaska, satu koper persegi biasanya atau bentuk tas dorong berbentuk kotak. Prof Bae memilih tas dorong bentuk kotak, Seung Chan pun akan memesan tas itu.
Tapi aku tidak tahu apakah tubuhmu akan mampu mengatasinya...” ucap Seung Chan sangat berjalan, Prof Bae terdiam karena Seung Chan seperti menyindirnya.
Keesokan harinya
Prof Bae baru datang ke klinik, Seung Chan memberitahu mereka akan memiliki lebih mudah melihat matahari terbit jika ikut tur dan bertanya apakah mereka harus mendaftakan juga. Prof Bae setuju dan ingin masuk kedalam ruanganya.
Tapi jaraknya sangat jauh. Aku tidak yakin kau akan mampu melakukannya...” ucap Seung Chan kembali menyindir dengan tatapan mata ke komputer. Prof Bae pun hanya bisa menghela nafas mendengarnya.  

Seung Chan masuk ruangan Prof Bae memberiathu karea mereka akan pergi ke Alaska, akan menyenangkan untuk melihat igloo dan bertanya apakah mereka harus ikut tur juga. Prof Bae tahu Seung Chan itu akan berkomentar kalau ia pasti tak bisa. Seung Chan membenarkan.
Kenapa kau terus melakukan itu?” tanya Prof Bae
Itu karena aku ingin bersamamu untuk waktu yang lama. Kau adalah pembimbingku. Sekali pembimbing, selalu jadi pembimbing! Bukankah aku benar? Kau harus membimbingku selama 20 atau 30 tahun lagi. Kalau Hanya 6 bulan, Waktunya tidak cukup.” Ucap Seung Chan.
Prof Bae terdiam mendengarnya, Seung Chan memohon agar Prof Bae mau melakukan operasi dan merasa yakin Prof Bae dapat mengatasinya dengan kemoterapi jadi bisa sehat kembali, lalu pergi melihat aurora bersamanya setelah itu pergi ke Peru, mewarnai rambut menjadi ungu dan mencoba semua bir diseluruh dunia, menurutnya Prof Bae bisa menikmati sisa hidupmu seperti itu dan mengajak agar mereka bisa bersama-sama dalam waktu yang lama. Prof Bae menatap Seung Chan terlihat senyuman sedikit dipaksa. 

Prof Bae terdiam dalam ruanganya, merenungkan semua ucapan Seung Chan yang memohon agar melakukan operasi. Ia melihat bucklet list yang dibuat dalam agendanya di nomor 10 “Berbaring di igloo di Alaska, dan melihat aurora. Akhirnya ia membuka lembaran baru dan menuliskan nomor 11 Melakukan operasi.

Ji Ho dan Yoo Rim saling berpegangan didepan cafe, Yoo Rim bertanya apakah Ji Ho sudah siap. Ji Ho mengangguk, lalu keduanya bersama-sama masuk kedalam cafe. Hye Rim baru membereskan meja bekas pelanggan makan, Hye Rim dan Ji Ho melihat Hye Rim langsung berlutut didepan pintu cafe. Hye Rim panik menyuruh keduanya untuk bangun sebelum seluruh pelanggan melihatnya.
Pertama, kami akan mengumumkan pertunangan kami di cafe dalam satu bulan lagi. Kemudian kami berdua menghemat 40 persen dari gaji kami dan menyimpannya. Kami akan menikah paling lambat dalam tiga tahun” ucap Yoo Rim
“Kau bilang 3 tahun? Tapi kau tetap saja masih berusia 24 tahun.” Ucap Hye Rim pada Ji Ho yang menurutnya masih muda
Usiaku tidak penting. Aku hanya ingin dia memakai gaun pengantin saat dia masih muda dan cantik.”kata Ji Ho menatap Yoo Rim yang berlutut disampingnya.
Kami akan mengadakan pernikahan skala kecil, dan akan menyewa apartemen satu kamar yang kecil. Lalu Kami akan membayar kembali hutang dalam waktu satu tahun dan akan masuk pada daftar tunggu untuk apartemen.” Jelas Yoo Rim

Hye Rim mengomel karena tak mudah itu kalau menerima siapapun untuk menyewa, lalu bertanya bagaimana dengan  biaya hidupnya dan apa yang akan dilakukan Ji Ho saat itu apakah masih  menjadi pekerja magang di pusat konsultasi. Ji Ho menjelaskan  akan mendapatkan lisensi LCPC- dalam waktu tiga tahun, karena Yoo Rim tak akan menikah denganya kalau tak mendapatkan itu.
Yoo Rim mengatakan setelah mereka menikah akan membuat empat rekening bank yang terpisah yaitu untuk pendapatan, biaya, dana darurat, dan investasi dan mereka juga mengumpulkan sedikit dana darurat untuk bersiap-siap jika mereka berdua tidak bisa bekerja dan itu rencana 10 tahu kedepan dan tujuan terakhir mereka adalah membeli rumah.
“Dan Juga, aku akan mendukung Yoo Rim sampai dia menjadi seorang pembuat dokumenter yang terkenal.” Kata Ji Ho,
Kapan orang tua kalian akan bertemu?” ucap Hye Rim, Yoo Rim langsung berdiri dan tersenyum bahagia
Itulah langkah pertama untuk menikah. Apa kau berpikir bahwa pernikahan hanya di antara kalian berdua?”kata Hye Rim, Yoo Rim langsung memeluk kakaknya karena bisa memberikan restu ddan berjanji akan bahagia terus selamanya. Hye Rim mendorong adiknya agar tak memeluknya, Yoo Rim dan Ji Ho tersenyum bahagia 


Soo Hyun masuk ke dalam klinik, Seung Chan berdiri melihat kakak datang. Soo Hyun berhenti tanpa menoleh menanyakan keadaan Prof Bae sekarang. Seung Chan   menceritakan Prof Bae jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Soo Hyun mengangguk mengerti lalu akan masuk kedalam ruangannya.
Hei, Hyung.... Aku minta maaf tentang sebelumnya. Aku lupa seberapa kerasnya ayah kepadamu dulu. Aku minta maaf karena aku berbicara kepadamu seperti itu.” Kata Seung Chan mengaku kesalahanya. Soo Hyun bisa mengerti dengan wajah dingin masuk kedalam ruanganya. Seung Chan pun tak bisa berbuat apapun. 

Ji Ho membawakan kue ulang tahun dari dapur, Seung Chan, Hye Rim dan Yoo Rim menyanyikan lagu “selamat ulang tahun” pada Soo Hyun dengan wajah bahagia. Soo Hyun langsung meniupnya dengan cepat, Ji Ho pun menyalakan lampu cafe yang gelap.
Seung Chan menyodorkan garpu sebagai mic agar kakaknya bisa memberikan pidato. Soo Hyun dengan terbata-bata mengucapkan terimakasih pada semuanya, Seung Chan tertawa melihat kakaknya yang terlihat sangat gugup. Soo Hyun memukul kepala adiknya, berusaha untuk tak gugup mengucapkan terimakasih.
Baiklah kalau begitu. Bukankah ini waktunya bagiku untuk mendapatkan hadiah?” ucap Soo Hyun
Oh ya, hadiah! Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang harus kita lakukan.” Kata Seung Chan
Soo Hyun bertanya apa yang akan mereka lakukan. Seung Chan ingin mengoleskan krim pada wajah kakaknya tapi Soo Hyun bisa menghindar. Hye Rim tanpa aba-aba bisa mengoleskan krim ke wajah Soo Hyun, Akhirnya Soo Hyun pasrah mukanya belepotan dengan krim. Yoo Rim, Seung Chan dan Ji Ho pun ikut memberikan krim diwajah Soo Hyun. Semuanya tertawa melihat wajah Soo Hyun yang belepotan, Soo Hyun tak ingin hanya diam saja, membalas semuanya dengan melemparkan kue untuk membalas dendam. 

Hye Rim keluar dari kamar mandi dan menyuruh adiknya segera mandi, Yoo Rim pun masuk kedalam kamar mandi untuk bersih-bersih. Ponsel Hye Rim berdering, Nyonya Seo keluar dari kamarnya dengan membawa koper menelp Hye Rim memberitahu akan segera pergi sekarang.
Hari ini ulang tahun Soo Hyun, kan? Bisakah kau memberitahukan hal ini kepada Soo Hyun untukku?  Bahwa aku mencintainya.” Ucap Nyonya Seo

Hye Rim terdiam mengingat saat Soo Hyun berkonsultasi dengan Prof Bae mengatakan Aku merasa itu sudah merasuk di dalam kepalaku, kalau aku telah melakukan sesuatu yang salah. Bahwa dia tidak datang kembali bahkan sekalipun untuk ulang tahunku karena aku menumpahkan es krim.
Kau tidak boleh pergi sekarang, nyonya! Tolong cepat dan datang. Soo Hyun sedang menunggu...” ucap Jerit Hye Rim tapi terputus karena Nyonya Seo ada didalam lift.
Hye Rim berusaha menghubungi Nyonya Seo, sementara Nyonya Seo yang baru keluar dari lift juga menghubungi Hye Rim. Akhirnya Hye Rim berlari keluar rumah membawa jaketnya. Nyonya Seo pergi ke bagian receptionis untuk melakukan check out. Di perjalanan, Hye Rim berusaha menelp Nyonya Seo tapi ponselnya masih sibuk.
Nyonya Seo sedang berbicara di telp meminta temanya tak perlu mengantar kalau penerbangannya akan berangkat jam 11 malam dan ia sedang menuju ke bandara dan masuk ke dalam taksi yang sudah dipesannya. Mobil Hye Rim melaju dengan cepat, sesampai di hotel langsung memberhentikan mobil didepan lobby.

Petugas valley sempat memanggilnya karena tak memberikan kunci tapi Hye Rim langsung berlari masuk ke dalam hotel. Hye Rim pergi ke bagian receptionist bertanya tamu hotel atas nama Nyonya Seo, apakah sudah Check out. Pegawai hotel mengatakan kalau Nyonya Seo baru Check Out beberapa menit yang lalu.
Akhirnya Hye Rim dengan wajah sedih keluar dari hotel, tiba-tiba Nyonya Seo datang kembali ke hotel dengan membawa kopernya. Hye Rim terlihat tak bisa berkata-kata melhat Nyonya Seo kembali ke hotel. Nyonya Seo mengaku penasaran tentang apa yang dikatakan Hye Rim sebelumnya, ia tak bisa mendengar dengan jelas tapi ia yakin itu pasti sesuatu tentang anaknya Soo Hyun. Hye Rim bisa tersenyum melihat kedatangan Nyonya Seo. 

Soo Hyun membaca buku sambil memijat pundaknya yang pegal, lalu melihat sudah hampir pukul 12 malam. Akhirnya ia memilih untuk mematikan lampu dan tidur, tapi  terdengar bunyi bel rumahnya. Dengan memakai jaketnya Soo Hyun berjalan ke pintu sambil berteriak siapa yang datang.
Didepan pintu Soo Hyun masih bertanya siapa yang datang, tapi tak ada sahutan, akhirnya ia membuka pintu dan melihat ibunya berdiri didepan rumahnya. Soo Hyun keluar dari rumahnya, Nyonya Seo dengan mata berkaca-kaca meminta maaf karena datang kerumahnya. Soo Hyun dengan dengan mata memerah menanyakan bagaimana ibunya bisa tahu tempat tinggalnya.
Selamat ulang tahun, Soo Hyun. Aku datang terlambat, kan?” kata Nyonya Seo
Jadi kau ingat ulang tahunku?” ucap Soo Hyun dengan air mata mengalir dipipinya, Nyonya Seo membenarkan karena tak mungkin seorang ibu melupakan ulang tahun anaknya.
Lalu, bagaimana dengan perkataanmu bahwa kau tidak akan datang pada hari ulang tahunku? Apakah kau ingat?” ucap Soo Hyun nada marah, Nyonya Seo binggung menjelaskanya.
Kenapa kau tidak bisa mengingatnya? Apakah kau tahu betapa sulitnya bagi aku karena hal itu? Aku berpikir bahwa kau pergi karena aku, dan aku sangat...” kata Soo Hyun sambil menangis, Nyonya Seo meminta maaf karena semua ini adalah kesalahanya.
Jika kau bercerai dengan Ayah, seharusnya kau berjuang untuk membawaku bersamamu! Bagaimana bisa kau meninggalkanku dengan orang yang mengerikan seperti ayah? Apakah kau berencana untuk hidup dengan bahagia sendiri?” ucap Soo Hyun sambil menghapus air matanya yang terus mengalir

Aku terlalu lemah.... Aku diusir, jadi aku tidak punya apa-apa.Tapi meskipun demikian, aku mencoba yang terbaik. Sayangnya Pengacara ayahmu terlalu kuat, jadi... Dia menyalahkan semuanya kepadaku dan mengambil hak asuh..” cerita Nyonya Seo sambil menangis  
Tapi seharusnya kau tetap datang untuk membawaku pergi! Ibu tiri, ayah, dan adikku semua bahagia tapi aku... Lalu kemudian kau memulai sebuah keluarga baru! Aku satu-satunya yang ditinggalkan!” jerit Soo Hyun merasakan masa kecilnya sangat tertekan dengan tangisnya yang ditahan selama bertahun-tahun. Nyonya Seo makin sedih melihat anaknya yang selama ini merasa tertekan.
Apakah kau tahu bagaimana rasanya tidak memiliki siapapun di sisimu dan terus sendirian?” jerit Soo Hyun dengan suara isakan tangis
“Sejak saat ini, aku akan selalu berada di sisimu. Maaf, Soo Hyun! Aku minta maaf karena membuatmu menunggu selama 30 tahun.” Kata Nyonya Seo lalu memeluk anaknya. Soo Hyun menangis sesunggukan seperti anak kecil. meluapkan rasa sedih yang ditahan selama bertahun-tahun.

Perawat mengantungkan kantung infus  memberitahu itu adalah dosis pertama kemoterapi jadi Prof Bae akan mendapatkan selama seminggu. Prof Bae hanya diam menerima kemoterapi, Seung Chan terlihat ikut sedih melihat keadaan Prof Bae, akhirnya ia mengeluarkan USB mengatakan sudah mendownload beberapa film dan mengajaknya untuk menonton. Prof Bae menolak.
Seung Chan mengatakan memiliki beberapa drama, juga mulai dari korea, Amerika, dan Inggris. Prof Bae pikir tak perlu. Seung Chan mengusulkan sebuah pertunjukan sebuah pertunjukan langsung Choi Seung Chan. Prof Bae bertanya pertunjukan seperti apa. Seung Chan pergi ke bagian TV dan mencolokan USBnya.
Di TV, terlihat video Queen dengan judul I Born to love You dan Seung Chan mulai me-lipsyncnya dengan penuh semangat I was born to love you...with every single beat of my heart. Yes, I was born to take care of you every single day! Prof Bae tertawa bahagia melihat penampilan Seung Chan yang berusaha menghiburnya. 

Hye Rim menuruni tangga ke lantai satu bertemu dengan Ji Ho, menanyakan apa yang dilakukan Soo Hyun sekarang. Ji Ho memberitahu Clare sedang berada di klinik jadi mereka sedang bekerja bersama-sama. Hye Rim tak percaya Clare datang lagi ke klinik. Ji Ho memberitahu yang dikatakan Soo Hyun kalau mereka akan begadang  sepanjang malam karena banyak pekerjaan. Hye Rim melirik dengan perasaan cemburunya. 

Hye Rim mendatangi rumah Tuan Kim untuk makan bersama Tuan Kim menceritakan akanya yang tidak akan makan malam bersamanya lagi karea selalu makan dengan orang yang dijodohkanya. Hye Rim mendengar tuan Kim dan anaknya memiliki hubungan yang sangat dekat.
Tapi kenapa kau berkencan dengan orang seperti dia?” tanya Tuan Kim, Hye Rim kaget mendengar pertanyaannya.
Aku mendengar dari Sekretaris Lee. kau berkencan dengan Choi Soo Hyun?”kata Tuan Kim, Hye Rim pun membenarkan.
Aku penasaran. Seharusnya aku sudah tahu sejak kau mengatakan kepadaku untuk mendapatkan konseling. Tapi, apakah kalian hubungan kalian berdua berjalan dengan baik? Dia agak brengsek. Apakah dia baik dan perhatian kepadamu?” ucap Tuan Kim

Akhir-akhir ini dia tidak terlalu perhatian, yang juga menjadi masalah. Aku mengobatinya dengan konseling jadi kukira dia yakin bahwa dia bisa mencintai dan menggoda wanita di kiri dan kanan! Hari ini, dia membawa wanita bernama Clare ini lagi....” cerita Hye Rim yang sedang gundah lalu menutup mulutnya karena terlalu banyak bicara. Tuan Kim ingin tahu siapa tadi yang disebutnya tapi Hye Rim mencoba mengalihkanya.
Ketua. Saat kau berkencan dengan istrimu, kau memiliki saingan, kan?” ucap Hye Rim, Tuan Kim kali ini kaget karena Hye Rim bisa mengetahui hal itu.
Aku melihat suratu dari saat kau ber..... Ahh... Maksudku, roh dalam diriku mengatakan kepadaku. Tapi bagaimana kau bisa menyingkirkan sainganmu? Apakah kau membelikan dia hadiah Atau apakah kau hanya menempel terus padanya?” tanya Hye Rim penasaran
Goethe pernah berkata seperti ini: "Cinta akan menemukan mereka yang mencarinya." Jangan khawatir. Cinta selalu menemukan jalan.” ucap Tuan Kim lalu mengajak Hye Rim untuk makan kembali. 

Clare mengucapkan terimakasih telah membantunya dengan pekerjaan selama ini dan Soo Hyun benar-benar sangat membantunya. Soo Hyun pikir bukan masalah karena yang dilakukan hanya memberikan saran pada beberapa dokumen.
Kau akan pulang sekarang? Bagaimana dengan perjalananmu? Apakah kau naik taksi ke sini?” tanya Soo Hyun
Ya. Aku langsung menuju ke bandara dari sini.” Ucap Clare
Kurasa tidak ada taksi di sekitar sini. Aku akan memberimu tumpangan ke bandara.” Kata Soo Hyun mengajak Clare pergi. 

Soo Hyun membantu menarik koper Hye Rim kedalam ruangan, Hye Rim baru dari cafe melihat keduanya keluar bersama dan Soo Hyun menarik koper milik Clare dengan wajah kesal memilih untuk naik tangga ke rumahnya. Soo Hyun berlari menariknya.
Hye Rim, aku akan mengantarnya. Dia akan kembali ke Amerika Serikat, jadi... “ ucap Soo Hyun menjelaskan
Apakah aku bertanya?” teriak Hye Rim marah lalu naik ke lantai tiga. Soo Hyun hanya bisa diam, Clare pun memilih untuk menarik kopernya sendiri dan keluar dari klinik. 

Hye Rim masuk dengan wajah marah, Yoo Rim akan pergi ke kantor binggung melihat wajah kakaknya terlihat sangat marah dan bertanya ? Apakah terjadi sesuatu. Hye Rim menangis memeluk adiknya.
Kenapa aku selalu berakhir seperti ini?” ucap Hye Rim sambil menangis, Yoo Rim binggung dengan ucapan kakaknya.
Aku merasa Soo Hyun akan meninggalkanku sekarang juga. Aku merasa sangat gelisah.” Cerita Hye Rim terus menangis dipelukan adiknya. 

Soo Hyun terdiam didalam ruang kerjanya, lalu membuka file di komputernya [Tugas Ketiga: Menaruh 100 pita warna di pohon dan melakukan pengakuan.] lalu menghapusnya dan terdiam sejenak.
Hye Rim melihat kacamata hitam yang tangkainya patah karena saat itu sangat marah dengan Soo Hyun. Teringat saat itu adalah hadiah dari Soo Hyun karena pasti membutuhkannya ketika  mengemudi. Hye Rim pun pergi ke tempat kacamata untuk meminta mencarikan design yang sama persis.

Ia kembali ke cafe dengan mengunakan kacamata hitam barunya, terlihat ada sebuah amplop didekat kasir. Tiket menonton film berjudul Cinta bukanlah Sesuatu yang Kau Lakukan Sendiri
Dia melakukan omong kosong ini lagi? Kau pikir aku akan jatuh untuk ini lagi? Apa Kau gila? Aku tidak akan pernah pergi!” tegas Hye Rim tak ingin masuk ke dalam jebakan Soo Hyun kembali. 
Didalam ruang bioskop sudah banyak pasangan yang menonton bersaman. Hye Rim datang mencari tempat duduknya sesuai dengan tiket. Tiba-tiba pasangan duduk disampingnya dan memberitahu kalau ada orang yang akan duduk disampingnya. Si pria pikir duduk ditempat yang benar melihat nomor tempat duduknya nomor G-26. Hye Rim kebinggungan karena duduk sendirian di dalam bioskop. 


Lampu mulai dipadamkan, lampu sorot menyala ke bagian depan. Soo Hyun sudah berdiri dibawah layar bioskop. Hye Rim kaget melihat Soo Hyun ada didepan. Soo Hyun menyapa semua penonton dengan percaya diri.  
“Penggunaan ponsel selama film diputar dapat menyebabkan penonton bioskop lainnya merasa putus asa dan patah hati. Harap matikan ponselmu agar kita semua yang hidup di zaman keputusasaan dan patah hati, bisa memiliki harapan lagi.” Kata Soo Hyun, semua penonton tertawa mendengarnya.
Jangan menendang kursi di depanmu, dan tolong buang sampah di tempatnya. Dalam keadaan darurat, silakan gunakan pintu keluar di sisi sebelah kiri  dan kamar mandi di sudut di sebelah kanan, jadi tolong buka perlahan.” Jelas Soo Hyun layaknya seorang pramugari dalam pesawat.

“Dan juga.... untuk wanita yang duduk di G-25. Wanita yang duduk di G-25 sangat penting bagi aku daripada orang lain. Orang yang menyembuhkan bekas lukaku adalah Nona G-25 dan yang membuatku menjadi lebih introspeksi juga Nona G-25. Serta orang yang membuatku merasa bahwa aku harus berubah dan menjadi seorang pria yang lebih keren juga Nona G-25.” Akui Soo Hyun, semua orang langsung bergemuruh mendengarnya. Hye Rim menurunkan tubuhnya dibangku karena malu menjadi pusat perhatian.
Aku mencintaimu, Hye Rim.” Ucap Soo Hyun mengungkapkan perasaanya. Semua penonton pun memberikan tepuk tangan.
Hye Rim menatap Soo Hyun yang mengulurkan tangan padanya, Hye Rim dengan wajah malu-malu turun ke bawah dengan iringan tepuk tangan semakin kencang. Soo Hyun tanpa malu-malu bergaya seperti menarik Hye Rim dengan tali setelah itu membentangkan tanganya, Hye Rim langsung menarik Soo Hyun dengan wajah malu. 

Diluar bioskop, Hye Rim mengumpat Soo Hyun itu sudah gila tapi Soo Hyun malah tersenyum-senyum sendiri mengatakan kalau ia memang sudah gila dan bertanya hasil dari tugas ketiganya. Hye Rim binggung. Soo Hyun menjelaskan tadi hanya melakukan Tugas 3 dari eksperimen untuk Hye Rim.
Sebuah tugas dimana seseorang harus tampil tanpa peduli tentang apa yang dipikirkan penonton. Sebuah tugas yang hanya akan dilakukan orang gila. Ini adalah bukti bahwa aku benar-benar jatuh cinta kepadamu.” Jelas Soo Hyu
“Jadi Kau melanjutkan eksperimen sampai akhir ?” kata Hye Rim tak percaya.
Soo Hyun kembali mengungkapkan perasaanya “Aku mencintaimu, Hye Rim.” lalu menciumnya, keduanya berciuman dilorong bioskop tanpa peduli dengan yang lainnya.
THE END

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


7 komentar:

  1. Meskipn heppy ending kok rasanya gak puas ya,,,, dn makasih buat mba dee ynk udh nulis slah satu drama favorit aku,,,,
    . apa selanjutnya mba, klw mba mau nulis drama meriage contract donk, aku rada pnsaran sma drama itu,,,, sambil nunggu drama Rain n joong ki��������

    BalasHapus
  2. endingnya kurang greget tp ok.lah dr pd bikin penasaran

    BalasHapus
  3. Ending nya kurng puas g sampai ke pernikhn,mksh udh nulis sinop nya d tunggu drama terbaru nya

    BalasHapus
  4. Adegan soo hyun nangis .menumpahkan semua kesedihan nya yang merasa ditinggalkan.dan memeluk ibu nya.....omg. ...bikin aq nangis.....makasih mba dee yg udah buat sinopsis nya sampe akhir.....😘😘

    BalasHapus
  5. makasih mbak dee utk kerja kerasnya...akhirnya selesai juga madame antoine

    BalasHapus
  6. Happy ending. ,, terimakasih. Sudah dilanjutkan sampai ahir. ,seruuuuuuu

    BalasHapus