PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 11 Maret 2016

Sinopsis Come Back Mister Episode 5 Part 2

Hae Joon dan Hong Nan minum soju bersama sambil makan ikan asin dan juga ayam goreng. Hae Joon merasa tidak mengherankan, ketika dirinya menceritakan pada Ji Hoon akan menikah Da Hye dan reaksinya berlebihan.
Flash Back
Young Soo tersenyum sumringah melihat poster Da Hye sebagai Icon dari Mall Sunjin, disampingnya adalah foto Ji Hoon. Ia teringat ketika orang mengatakan kalau mereka terlihat baik bersama-sama, saat itu  tidak terlalu memikirkannya, karena ada banyak rumor dalam mall selain itu Da Hye juga sangat populer.
Jika kau sudah tua, maka tidak terlihat baik... dan tidak punya uang, kau tidak setara dengannya.” Cerita Hae Joon mengingatnya. Hong Nan yakin memang tak mengherankan.
Aku tahu dia pasti berkencan dengan banyak pria. Suatu hari, dia terlihat kurang baik. Kupikir dia putus dengan pacarnya, Jadi aku mengajaknya berkencan... dan entah kenapa dia mengatakan ya.” Jerit Hae Joon sambil menangis, Hong Nan kembali berkomentar semua memang tak heran.
Sutradara itu menggangguku.” Kata Hong Nan yang memikirkan tentang Yi Yeon
Hae Joon meminta Hong Nan menatapnya dan mengingatkan tentang restoranya, kalau Ji Hoon merekomendasikannya dengan mengatakan bahwa itu adalah tempat yang populer. Hong Nan yakin juga dengan hal itu,  karena Pria yang dicintai gadis itu memiliki selera yang baik. Hae Joon menangis sambil merengek karena tak tahu sama sekali. Hong Nan hanya bisa mengernyit dahi.

Tidak mungkin. Bahkan jika semua wanita di dunia bertingkah seperti itu, Da Hye-ku tidak akan. Aku tidak bisa melakukan ini. Aku akan pulang ke rumah dan memeriksa.” Kata Hae Joon mengebu-gebu ingin pergi.
Hentikan.... Jika itu kau, apa kau akan mengatakannya kepada kreditor?” teriak Hong Nan menariknya.
Aku tahu dia tidak akan mau. Tapi... Ini hanya terus...” jerit Hae Joon
“Kenapa?Apakah kau khawatir mereka melakukannya? Apakah kau bertanya-tanya, apa mereka melakukannya atau berapa kali? Atau apakah itu lebih baik daripada denganmu?” ucap Hong Nan
Hae Joon menjerit kalau semua itu tidak benar, Hong Nan malah mengejeknya kalau yang dikatakan itu memang benar. Hae Joon memilih untuk minum soju langsung dari botolnya. Hong Nan merasa apabila Hae Joon memikirkannya dengan cara lain, menurutnya temannya itu yang masuk diantara mereka.
Kau mengambil kesempatanmu ketika dia patah hati. Kau  sudah menyela. Kau tidak akan mendapatkannya jika itu adalah pertarungan yang adil. Bagaimanapun kau adalah pemenangnya.” Ucap Hong Nan tiba-tiba kehilangan ayam yang ingin diambilnya, sambil merasakan suasana jadi terasa dingin.
Hae Joon ingin mengambil botol sojunya, tiba-tiba botolnya pun hilang diatas meja. Keduanya binggung dan panik karena makanan mereka tiba-tiba menghilang padahal hanya ada mereka berdua saja. Lalu menjerit melihat Ma Ya dibawah meja makan ayam goreng dan juga soju. 


Da Hye melihat kotak milik suaminya dengan barang-barang dari kantor, pertama ia melihat kalender di tanggal 24 ada banyak bintang dan bertuliskan “harus tetap bertahan” dan itu adalah hari ulang tahun penikahan. Air mata Da Hye kembali turun dan menaruh juga kartu tulisan suaminya didalam kotak.
Flash Back
Didepan rumah.
Da Hye berkata menurutnya Manajer toko yang baru mungkin benar, klau suaminya tidak mungkin meninggalkan surat itu dan bunuh diri. Ji Hoon mengataka kalau ia juga ingin percaya dengan itu. Da Hye bertanya  Bagaimana suaminya pada hari itu, apakah terjadi suatu masalah.
Aku tidak berpikir dia melakukan sesuatu yang salah, jadi Kau harus berhenti. Jika kau terus melakukan hal ini, akan menjadi lebih sulit untuk keluargamu.” Kata Ji Hoon yang khawatir dengan keluarga Da Hye.
Da Hye akhirnya menaruh semua barang suaminya, lalu memeluk anaknya untuk tidur bersama. 

Pagi hari
Semua pegawai menyambut Presdir Cha dan juga Hae Joon sambil membungkuk ketika masuk Mall. Da Hye melihat Hae Joon yang masuk Mall mengingat sebelumnya diatap menngatakan seharusnya Hae Joon mengatakan kepadanya alasan suaminya itu meningggal.
Maafkan aku. Aku akan memastikan dan memberikan jawaban itu. Berikan aku waktu.” Ucap Hae Joon berjanji
Manager Ma memberitahu mereka akan melakukan pertemuan untuk merencanakan musim mendatang dan Ketua Cha juga akan menghadirinya. Hae Joon mendengar tapi tatapanya mengarah pada Da Hye yang terus menatapnya sambil tersenyum, lalu tersadar kalau tatapan itu bukan untuknya tapi untuk Ji Hoon yang berjalan dibelakangnya.

Hae Joon marah langsung berjalan lebih dulu, Presdir Cha menyikutnya karena tak ingin ada orang didepanya. Hae Joon bisa mendorongnya sambila Presdir Cha hampir terjungkal kalau tak ditahan oleh Manager Ma. Hae Joon pun langsung berdiri didepan Da Hye dengan tatapan marah.
Shin Da Hye.... Sulit bagiku untuk melihatmu” ucap Hae Joon yang membuat semua pegawai wanita menjerit tak percaya.
Stoking berwarna pasir itu! Sangat ketinggalan jaman. Apakah kau pikir itu sesuai dengan Departement store ini?” teriak Hae Joon menunjuk stocking yang digunakanya, Semua pegawai menahan tawanya.
Dan sepatu hak tinggi itu, model yang diproduksi pada tahun 2008. Kau mungkin mendapatkannya dengan diskon 70 persen. Tumitnya telah diperbaiki dengan yang murah. Kau tidak bisa menarik pelanggan VIP... dari Sunjin Department Store dengan pakaian murahanmu. Apakah kau mengerti,Nona Shin?” teriak Hae Joon, Da Hye menyembunyikan sepatunya dan terlihat menahan malu. Beberapa pegawai malah berbisik memuji Hae Joon yang terlihat sangat keren ketika marah.
Ji Hoon terlihat tak enak hati melihat Da Hye yang kena marah, beberapa pegawai berkomentar Hae Joon itu memang luar biasa seperti yang dikatakan orang lain. Hae Joon berjalan pergi dari Hae Joon, teringat kembali saat dia masih menjadi Young Soo. 
Flash Back
Saat itu Presdir Cha masuk kedalam Mall dan semua orang menyambutnya dengan membungkuk. Tiba-tiba Presdir Cha berhenti dan bertanya apa yang terjadi dengan Mall-nya itu, menurutnya mereka harus menarik secara visual di toko ini.
Apakah kau pikir wajah seperti ini cocok untuk toko kita?” ucap Presdir Cha menunjuk kearah wajah Young Soo yang  jelek tak sesuai dengan image Mall.
Aku melakukan hal yang sama kepada Da Hye. Gumam Hae Joon merasa menyesal tapi setelah itu menurutnya memang harus melakukanya karena dia sudah menyakiti perasaanya.
Presdir Cha tiba-tiba mendekat dan Hae Joon langsung melotot tajam dan pergi. Presdir Cha bertanya-tanya apakah Hae Joon hanya memandangnya seperti itu atau memang matanya hanya bisa melotot. Sekertarisnya pikir kalau itu Keduanya.

Ji Hoon memberikan presentasi di podium Peragaan busana ini akan menampilkan banyak merek terkenal. Ini hanya akan menargetkan pelanggan VIP... dan akan menampilkan barang dari musim baru untuk pertama kalinya. Kita bisa berharap untuk meningkatkan kesadaran merek... dari toko mewah yang baru diluncurkan.
Semua memberikan tepuk tangan, Manager duduk disamping Ma merasa bangga kalau dirinya itu  memang  orang yang berwawasan karena hal yang baik jika mempromosikan Ji Hoon ke departemen perencanaan strategis. Manager Ma juga memuji Ji Hoon adalah orang yang dapat dipercaya dan mengatakan kalau memuji bukan karena Ji Hoon adalah bawahnya.
Tidak!!! Aku tidak percaya kepadanya!!!” teriak Hae Joon menunjuk ke arah Ji Hoon,
Semua petinggi terdiam termasuk ketua Cha hanya diam sambil memegang dua kacang ditanganya. Akhirnya Hae Joon dengan senyuman malu menjelaskan kalau harus melihat dengan matanya sendiri sambil meminta maaf. Ketua Cha mengangguk-angguk dan Sek Wang kembali berbicara.
Kenapa kita tidak menyerahkannya...  Pada kepala Cabang mall yang baru?" Itu yang dia katakan.” Kata Sek Wang mengartikan yang dikatakan Ketua Cha.
Tapi aku merencanakan peragaan busana.” Ucap Presdir Cha menyela, Ketua Cha hanya bisa berdeham.
Itu adalah ide yang cemerlang, tuan.” Kata Manager Ma pun bertepuk tangan. Hae Joon panik diberi tugas oleh Ketua Cha langsung. 

Di ruangan Hae Joon.
Ji Hoon memberitahu  tentang merek mewah yang akan ditampilkan dalam acara itu. Tapi Hae Joon malah menatap Ji Hoon memikirkan  Apa yang dilakukan Ji Hoon dengan Da Hye pada hari dirinya meninggal dan pertanyaan dikepalanya datang. Apakah kalian bertemu satu sama lain lagi? Sejak kapan? Dan ini Tanpa aku sadari? Kenapa kau putus karena Da Hye? Apakah kalian saling merindukan?
“Kau meninggalkan mobilmu... di depan rumah tuan Kim.” Ucap Ji Hoon sadar kalau sedari tadi Hae Joon menatapnya, Hae Joon terlihat kaget.
Kapan dia melihatnya? Apa yang harus kukatakan kepadanya? gumam Hae Joon panik dengan menundukan kepala.
Kenapa kau berkeliaran di sekitar keluarga Young Soo?” tanya Ji Hoon.
Haruskah aku mengatakan bahwa aku kreditor? Ah..... Tidak. Nanti Dia akan terlibat dan mengatakan akan melunasi hutangnya. Gumam Hae Joon mengelengkan kepala.
Kau memberinya hadiah konyol ini.” ucap Ji Hoon membawakan kantung belanja yang dibawakan Hae Joon ke atas meja. 

Hae Joon makin binggung menjelaskanya dan bergumam dengan penuh amarah kau bahkan merampas hadiahku. Ji Hoon bertanya apa yang sebenarnya dilakukan Hae Joon dengan semua ini. Hae Joon akhirnya berdiri bertanya apa yang dipikirkan tentang Kim Young Soo bunuh diri. Ji Hoon bertanya balik apakah pendapatnya penting. Hae Joon tahu keduanya itu sangat dekat yaitu orang yang dipercaya dan sangat dikaguminya.
Jika kau ingin pendapatku, dia bukan orang yang akan melakukan bunuh diri. Kau sudah tahu...” ucap Ji Hoon yang langsung disela oleh Hae Joon
Tidak.... Memang benar aku punya keraguan, tapi aku berubah pikiran. Tadi malam, Aku melihat sesuatu yang tidak seharusnya, Kemungkinan itu adalah bunuh diri. Dan ..... Jung Ji Hoon, kau!!! Seorang istri yang bersamanya selama sembilan tahun...telah menemui kekasih lamanya. Jika Kim Young Soo tahu itu, maka itu mungkin mempengaruhinya untuk bunuh diri.” Jerit Hae Joon dan binggung karena Ji Hoon tak mengatakan apapun.
Kenapa kau terlihat begitu percaya diri? Kenapa kau tidak memberiku alasan? gumam Hae Joon semakin penasaran
Apakah kau menyelidiki karyawan sekarang? Kau harus berhenti, karena Kau tidak akan menemukan apa-apa antara Da Hye dan aku.” Jelas Ji Hoon
“Kau bilang Sebuah kesalahpahaman? Apakah kau mengatakan ini salah paham? Kalau begitu kenapa kau memeluknya? Apa itu caramu menghibur orang? Apakah ini Amerika atau Eropa?” jerit Hae Joon tak terima
Aku tidak akan mengatakan apapun lagi. Kau tidak punya alasan untuk memperlakukan aku seperti ini.” tegas Ji Hoon, tiba-tiba Hae Joon mendekatkan wajahnya pada Ji Hoon.

Lebih baik kau ceritakan semuanya dengan detail. Kenapa? Pertama, aku tidak berniat untuk memiliki sampah bekerja di bawahku. Kedua, aku memiliki kewenangan untuk memastikan... kau tidak dapat menginjakkan kaki di industri distribusi. Ketiga, aku memiliki mulut besar dan aku akan... memberitahu semua orang apa yang terjadi... antara kau dan istri Kim Young Soo. Apa kau sudah yakin sekarang?” ucap Hae Joon mengebu-gebu, Ji Hoon langsung mengeluar sapu tanganya dan mengelap wajahnya karena wajahnya basah karena Hae Joon berbicara terlalu dekat denganya.
Memang ada sesuatu di antara kami... Young Soo tidak tahu. Tapi itu tidak seperti yang kau pikirkan.” Tegas Ji Hoon
Hae Joon makin penasaran Ji Hoon mengatakan kalau memang ada hubugan yang tidak diketahuinya lalu bertanya sebenarnya, Ji Hoon pun mengatak akan menceritakan semuanya tapi meminta agar mereka fokus pada pekerjaan lebih dulu sekarang. 


Hae Joon akhirnya kembali duduk dengan tenang meminta Ji Hoon membawakan bukti kalau Young Soo  bukan bunuh diri Maka ia akan mencoba untuk memperbaiki Kesalahpahamannya. Ji Hoon setuju tapi menurutnya bukan hanya untuk membersihkan kesalahpahamannya tapi juga untuk Young Soo.
Ini untuk memenangkan hati Da Hye, kan? gumam Hae Joon tak percaya,
Manager Ma datang karena dipanggil, Hae Joon menyuruh Manager Ma menyeraakn semua perkerjaanya pada Jung Ji Hoon dan Manager Ma bisa kembali ke posisinya karena menurutnya Manager Ma  tidak akan melakukan banyak hal. Manager Ma mencoba menyakinkan kalau menyerahakan itu berarti.... Hae Joon pun memberikan tanda kalau itu berarti berhenti dengan menaruh tangan dilehernya. 

Yi Yeon melempar naskah diatas meja memberitahu Suk Chul menjalankan drama atas usaha sendiri dan menegaskan dirinya sebagai pemeran utamanya. Dengan nada mengejek Yi Yeon melihat Suk Chul itu tidak melakukan apapun sebagai agencynya jadi tak boleh mengambil penghasilanya dan  jangan pernah menyentuhnya.
Suk Chul dengan senyuman mengejek mengerti, Yi Yeon mengatakan sekarang akan bekerja sendiri Jadi jangan mengganggunya karena  tidak perlu dukungan apapun dan tidak akan mengambil bahkan satu sen pun dari Cha Jae Gook, mantan suaminya. Hong Nan keluar kamar mengeluh karena perutnya terasa sangat sakit dan berjalan ke dapur. Suk Chul heran melihat ada wanita seperti itu.
Yi Yeon berteriak “Tidak boleh!!!” ketika Hong Nan ingin minum. Hong Nan kaget mendengar Yi Yeon berteriak, Yi Yeon memberitahu Saringan air itu milik Cha Jae Gook jadi tak boleh meminumnya. Hong Nan tetap ingin minum. Yi Yeon tetap berteriak tak memperbolehkan Hong Nan meminumnya.

Suk Chul mengerti bagaimana Yi Yeon itu mementingkan dirinya sendiri tapi menurutnya sikapnya itu sudah berlebihan. Yi Yeon duduk kembali meminta Suk Chul memastikan untuk menyimpan catatan pengeluarannya dengan baik karena setelah dramanya selesai makan akan membayar dan meninggalkan Agency.
Nona Song, Kau selalu hidup mewah. Bagaimana kau akan hidup tanpa uang? Tapi karena kau begitu percaya diri, Aku akan sedikit melihat bagaimana jadinya, sedikit saja.” Ejek Suk Chul lalu pergi dengan nada kesal karena tak diberikan kopi. Hong Nan pun mengumpat pada Suk Chul yang mempermainkan Yi Yeon.
Bagaimana bisa kau mengatakan itu semua dengan duduk di Kursi Cha Jae Gook bahkan di rumah Cha Jae Gook? Pembersih udara itu juga miliknya. Kenapa kau tidak berhenti bernapas saja?” teriak Hong Nan kesal, Yi Yeon dengan wajah cemberut langsung menarik nafasnya dan menahanya.
Aku akan melakukannya jika aku bisa dan ingin menyingkirkan semuanya. Bahkan udara kotor dari napasnya ini.” jerit Yi Yeon kesal karena tak bisa menahan nafasnya
Jika kau sangat ingin berada di sekitarku, Aku akan memberimu pekerjaan sebagai manajerku. Ada begitu banyak anak muda yang menganggur. Kau tidak memiliki pengalaman atau keahlian, maka Kau menjadi manajer dari bintang Song Yi Yeon, ini adalah seperti seseorang di surga memberikanku satu kesempatan lagi untuk hidup. Kau tahu itu, kan?” kata Yi Yeon, Hong Nan pun menanyakan bayaranya.
Aku Song Yi Yeon....Aku tidak akan melupakan bayarmu.” Tegas Yi Yeon
Hong Nan tetap bertanya bagaimana Yi Yeon akan membayarnya, Yi Yeon kesal berpikir Hong Nan itu menuliskan surat penjanjian. Hong Nan pikir tak perlu, Hanya  meminta untuk sediakan saja makanan dan akomodasi. Yi Yeon langsung setuju karena menurutnya itu tak masalah. 

Hae Joon berjalan lebih dulu memberitahu Ji Hoon untuk mengangkat telpnya sebelumnya berdering tiga kali, dan melempar kunci mobilnya sambil memperingatkan agar Berkendara dengan aman Karena dirinya sangat berharga.
Tanpa melihat kearah depan Hae Joon menabrak seseorang dan menjatuhkan semua barang di lantai. Hae Joon dengan panik membereskan semua barang dilantai sambil meminta maaf, tapi ketika melihat Da Hye yang ditabraknya, kecemburuanya kembali terlihat dan langsun berdiri merasa tak peduli. Da Hye juga merasa tak suka melihat Hae Joon yang sebelumnya sudah memarahinya di depan semua karyawan.
Jangan biarkan apapun menyentuh tubuhku. Mengerti, Tuan Jung?” ucap Hae Joon sengaja menyindir Da Hye melalui Ji Hoon.
Hae Joon yang kesal dengan sengaja menendang sandal yang ada didepannya lalu berjalan pergi. Ji Hoon berusaha membantu Da Hye untuk membereskan semua barang yang berantakan. Hae Joon sadar Ji Hoon tak mengikutinya dan langsung berteriak, Da Hye pun menyuruh Ji Hoon segera pergi saja lalu mengambil sandal yang ditendang Hae Joon dengan helaan nafas. 

Di depan loker
Da Hye melihat jaket yang ada dikotak, teringat kembali kalau Young Soo yang tak yakin melakukan itu tapi karena tak bisa membuangnya jadi merasa lucu mengembalikannya sekarang. Ia melihat ada bekas bungkus makanan di jaket merah.
Flash Back
Young Soo merasa kelelahan membuka dasinya, Da Hye melihat ada banyak bungkus coklat di saku jas suaminya, Young Soo mengaku tak sempat makan jadi hanya makan coklat itu saja. Da Hye menemukan cemilan di dalam tasnya, lalu mengomel suaminya itu tak punya waktu untuk makan tapi punya waktu untuk minum bir, bahkan bisa makan coklat tapi tak bisa makan sayur.
Dengan tawanya Young Soo berjanji anakn memakanya nanti sambil membaringkan tubuhnya yang lelah. Da Hye memukul manja suaminya yang selalu membawa bungkus makanan pulang kerumah. Young Soo mengoda istrinya yang semakin cantik ketika sedang marah. Keduanya pun tertawa bahagia.
Da Hye menatap bungkus makanan milik suaminya lalu seperti melihat bayangan suaminya sedang makan sambil menelp Klien memohon untuk mengunakan Mall mereka menjual barang-barangnya. Da Hye menatap haru suaminya yang sudah berkerja keras selama ini lalu bayanganya hilang dan jaket milik suaminya di masukan kedalam loker karena manager toko sudah memanggilnya untuk kembali berkerja. 

Di ruangan CCTV
Ji Hoon menjelaskan  Hanya satu kamera di atap yang mungkin telah merekam Young Soo, tapi ketika memeriksanya setelah kecelakaan itu, kamera itu rusak bahkan kena teguran karena dianggap lalai. Hae Joon melotot mendengarnya.
Apakah kau yang memeriksa videonya?” tanya Hae Joon
Aku memeriksanya secara pribadi, tapi tidak ada yang terekam dan tidak mungkin untuk memulihkannya.” Jelas Ji Hoon.
Seseorang memastikan bahwa hal itu tidak bisa dikembalikan lagi.” Gumam Hae Joon
Lalu matanya tak sengaja melihat Da Hye di layar CCTV sedikit berjongkok sambil memijat kakinya yang pegal. Sala seorang petugas ingin melihat toko merek apa dengan pegawai yang berjongkok. Hae Joon berbisik menyuruh Da Hye untuk segera berdiri. 

Manager Lucia berteriak memanggil Da Hye setelah menutup telp, memarahi karena berjongkok selama 3 menit. Da Hye kaget dan sadar ada kamera CCTV ditempatnya berdiri lalu meminta maaf karena kakinya tadi terasa sakit dan hanya sendirian di toko.
Apakah kau benar-benar berpikir kau sendirian? Apakah kau tidak membaca manualnya? Jika kau lelah, kau bisa berhent dan Jangan merusaknya.” Tegas si Manager Lucia
Maafkan aku. Aku akan berhati-hati.” Kata Da Hye tertunduk 

Hae Joon menatap sinis melihat Da Hye yang kena omel lalu teringat Ji Hoon yang ada dibelakangnya, tatapan Ji Hoon terus tertuju pada Da Hye. Hae Joon langsung marah karena rasa cemburunya.
Beberapa saat kemudian, Da Hye akan melalui pintu berputar membawa beberapa ditanganya. Hae Joon dengan sengaja menahan pintu agar Da Hye tak bisa masuk, keduanya saling menatap sinis dan saling mendorong pintu. Sampai akhirnya Da Hye mendorong dengan sekuat tenaga dan Hae Joon malah melepaskanya.
Da Hye pun terjatuh dengan barang bawaan dilantai, Hae Joon pura-pura terkejut tapi setelah itu terlihat wajah kesal dan pergi meninggalkan Da Hye begitu saja. Da Hye melotot kesal melihat tingkah Hae Joon. 

Yi Yeon mulai menempelkan label barang-barang dirumah milik mantan suaminya, karena ingin memutuskan semua hubunganya dengan Jae Gook dan juga akan memecat Seung Jae. Hong Nan langsung melarangnya, Yi Yeon menegaskan kalau Seung Jae itu adalah orang yang paling pertama harus disingkirkan dengan menempelka label didahinya.
Seung Jae menegaskan dia itu berdiri dengan dirinya sendiri sambil melepaskan label dari dahinya, Hong Nan meminta keduanya berhenti adu mulut  a karena mereka semua itu keluarga. Seung Jae mengingatkan kalau ia dibayar oleh Suk Chul jadi ia masih manajernya sampai di pecat sendiri oleh Suk Chul.
Jika kau memiliki masalah, selesaikan dengan dia.” Tegas Seung Jae, Hong Nan tak bisa membela diri memilih untuk makan roti saja. Yi Yeon membuang roti dari tangan Hong Nan untuk berhenti makan.
“Kau perlu berlatih bersamaku sampai konferensi Pers” jelas Yi Yeon. Hong Nan heran dirinya harus ikut juga. 

Yi Yeon berlari dengan cepat sementara Hong Nan sudah kelelahan karena jarang berolahraga dan merasa keberatan dengan payudara yang menempel didadanya.
Di bagian atap Mall, Hae Joon dan Ji Hoon mengamati sekeliling gedung yang ada didepanya. Dengan penuh keyakinan, Hae Joon yakinDi suatu tempat, sesuatu pasti menangkap gambar saat dirinya mati.
Yi Yeon memulai yoga dan Hong Nan dengan bangga memperlihatkan push up dengan satu tangan, tapi ternyata bertumpu pada lututnya saja. Yi Yeon dengan mudah mencium kakinya sambil duduk membungkuk sementara Hong Nan kesusahan dan menjerit ketika Yi Yeon membantu agar membungkukan badanya sampai menyentuh lantai. 

Hae Joon dan Ji Hoon melihat denah dari komputer, Hae Joon bergumam  tidak punya waktu jadi harus segera menemukannya. Dan melihat  Ada sembilan kamera pengintai di gedung ini, menurutnya mereka harus beralih pada vendor lainya. Ji Hoon mengangguk mengerti sambil mengambil kimbap diatas meja. Hae Joon melotot karena itu kimbap miliknya.
Apakah kau mempunyai...kebiasaan menginginkan milik orang lain?” sindir Hae Joon dan meminta Ji Hoon melepehkanya.
Ji Hoon akhirnya mengembalikan kembali kimbap yang belum dikunyah, Hae Joon tanpa sungkan langsung memakannya. Ji Hoon terlihat jijik memilih untuk mengambil bungkus kimbap dan makan sendiri agar tak tertukar. 

Yi Yeon memotong timun dengan ukuran tebal, Hong Nan langsung mengambil ali memotong dengan cepat dan ukuran tipis setelah itu menempelkan pada kaki dan juga wajah Yi Yeon, matanya langsung terpesona karena bisa memegang paha Yi Yeon yang mulus.
Setelah itu Hong Nan makan semangkuk nasi dengan lahap walaupun hanya mengunakan timun dan gohujang. Yi Yeon langsung mengambilnya dan menyuapi Hong Nan makanan diet yang dimakanya.
Diruang pertemuan Ji Hoon memperkenalkan diri dari perencanaan strategi. Hae Joon berbisik bertanya apa dilakukan di departemen perencanaan strategi, apakah  Membuat strategi tentang bagaimana mencuri wanita orang lain dengan wajah sinis. Ji Hoon hanya bisa menghela nafas panjang. 

Hong Nan merasa kelaparan berjalan ke kulkas, didalamnya hanya ada timun dan juga air minum dengan nada kesal  tidak kelaparan seperti  sekarang bahkan sebelum menimbang untuk bertanding, lalu mengaruk pantatnya dan kaget karena bunyi air minum yang jatuh. Yi Yeon berada dibelakanganya mengatakan dirinya sudah tahu.
Itu kau, kan? Apakah kau pikir aku tidak akan tahu? Apakah kau pikir kau bisa tetap menyembunyikannya dari aku?” ucap Yi Yeon menatap Hong Nan kaget karena bisa mengetahui kalau dirinya itu Gi Tak
Yi Yeon berkaca-kaca mengelus pipi Hong Nan, air matanya jatuh dan ingin menciumnya tapi langsung berteriak mengumpat kesal  karena tidak bisa melakukannya dengan seorang wanita lalu menghapus air matanya karena sedang latihan akting. 


Hong Nan langsung mengelus-ngelus pipinya yang dipegang oleh Yi Yeon, tapi setelah itu mengumpat si penyihir itu yang selalu menyuruhnya berolahraga bahkan membuatnya kelaparan, sementara Hae Joon cemberut melihat kedekatan Ji Hoon dan Da Hye.
Dia yang melakukan diet. Kenapa aku juga harus kelaparan? Huff... Dia sangat aneh, jadi Wanita memang sulit.” Ucap Hong Nan sambil makan bibimbap dalam wajah besar dan menyuruh Hae Joon membuat matanya lebih santai karena mereka bukan dikantor
Memerintah semua orang juga sangat melelahkan. Semua masih sama bahkan setelah kematian.”kata Hae Joon melemaskan otot lehernya.
Kau akan lelah karena terlalu banyak bekerja lagi. Kupikir kau lembut, tapi kau dibuat untuk menggertak orang.” Komentar Hong Nan, Hae Joon tertawa mendengarnya
Ini hasil karena tertindas selama 15 tahun.” Tegas Hae Joon dengan nada penuh dendam
Orang-orang yang ditindas selalu menjadi pelaku penindasan terburuk. Berhenti mengintimidasi orang! Apa kau tahu beratnya diganggu?” teriak Hong Nan kesal 

Da Hye melihat ke kamar anaknya lebih dulu tak sengaja melihat tangan anaknya mengenggam sebuah ponsel, ternyata ponsel milik suaminya yang sudah retak dibagian layarnya dan foto keluarga mereka yang terlihat bahagia.
Pagi hari, Hae Joon keluar ruangan melihat keluar jendela memikirkan semua kejadian dan melihat kearah CCTV yang ada didekatnya. Da Hye pergi berkerja dengan mengunakan bus, sambil melihat foto-foto dalam ponsel suaminya, wajahnya tersenyum melihat keluarga kecil mereka dan pesan dari suaminya yang terakhir.
Apakah kau akan pulang terlambat?” tulis Da Hye, Young Soo membalas “Maaf, aku akan terlambat.
Apa tadi kau sudah makan?” tanya Da Hye, Young Soo membalas “ Kau makan saja dulu.
Ia melihat ada pesan lain bahwa paket yang dikirimkan pada Jung Kkot has  sudah terkirim, mata Da Hye melihat tajam mengetahui sesuatu hal yang janggal dengan kematian suaminya. 

Hae Joon berada di perusahaan pengelola CCTV mengomel karena dianggap sebagai Privasi apabila ada seseorang yang meninggal. Pria itu pun mengeluh karena Hae Joon sudah membuat keributan dipagi hari. Ji Hoon tiba-tiba mengeluarkan kartu nama dari dompetnya.
Kau mungkin bersalah... karena menyimpan barang bukti atas investigasi kriminal. Kami akan kembali dengan pengacara kami dan polisi. Kau sebaiknya memastikan video dari hari itu tetap aman.” Tegas Ji Hoon yang membuat si pegawai itu panik dan Hae Joon binggung melihat sikap Ji Hoon

Akhirnya keduanya pun keluar dari gedung bersamaan, Hae Joon menahan Ji Hoon sebentar sambil bertanya Apakah yang dikatakan tentang menyembunyikan barang bukti itu benar. Ji Hoon mengatakan tak tahu tentang hal itu. Hae Joon menghela nafas. Seorang kurir datang, Hae Hoon meminta agar mengembalikan rekaman itu secepat mungkin. 


Da Hye terus melihat ponselnya merasa ada sesuatu yang janggal karena pesan itu mengatakan kalau barang yang dikirimkan pada Jung Kkot sudah terkirim, temanya menegur Da Hye yang terus menatap ponsel saat berkerja dengan menyindir bodoh atau tak tahu sopan santun.
Hae Joon lewat melihat Da Hye yang terus menatap ponselnya, Da Hye memikirkan tanggal 26 januari pesan itu masuk kedalam ponsel suamianya. Si atasan Da Hye marah karena umurnya lebih muda maka Da Hye tak mendengar teguranya.
Apa lagi sekarang? Bagaimana kau bisa bekerja di sini tanpa perasaan yang tulus?” tegur Hae Joon, Da Hye meminta maaf.
Kau tidak terlihat menyesal.” Kata Hae Joon menyindir, Ji Hoon meminta untuk berhenti saja dan akan mengurusnya. Hae Joon marah karena Ji Hoon harus ikut campur dalam masalah ini.
Apa yang kau lakukan dengan teleponmu? Apakah kau sedang menggoda seseorang? Benarkan? Jika kau merasa terganggu, kau akan hancur dalam sekejap! Para pelanggan akan pergi dan penjualan akan turun! Maka Department store akan ditutup...” jerit Hae Joon mengebu-gebu
“Sudahlah... Diam Saja !!!!!” jerit Da Hye tak bisa menahan amarahnya, Hae Joon sambil terlonjat kaget. Da Hye sadar kalau sikapnya dilihat oleh semua pegawai akhirnya ia meminta maaf dan pergi karena Ada sesuatu yang mendesak yang harus diurus. Hae Joon tak percaya Da Hye itu seperti bukan wanita yang dikenalnya selama ini. 

Di tangga darurat
Da Hye mencoba mengecek bukti nomor resi pengiriman dari ponselnya, lalu terdengar beberapa pegawai masu tangga darurat sambil mengeluh sangat kelaparan. Salah satu ketakutan kalau sampai mereka ketahuan makan ditangga darurat. Pegawai lain merasa tak ada cara lain karena kantin penuh.
Aku terlalu takut untuk masuk ke sana. Seseorang melihat hantu tadi malam saat bekerja lembur.” Cerita si pegawai satu
Benarkah? Apakah itu hantu Tuan Kim yang bunuh diri?” pikir Si pegawai lainya ketakutan
Apakah kau pikir dia muncul karena istrinya ada di sini?” ucap pegawai satu, keduanya langsung menjerit ketakutan. Da Hye mendengar pegawai yang menceritakan suaminya yang sudah meninggal. 

Siapa itu? Siapa yang menyebarkan desas-desus saat jam kerja?” jerit Hae Joon berada dilantai yang sama dengan Da Hye, dua pegawai dilantai atas pun langsung kabur. Da Hye ingin pergi  keluar dari tangga darurat, Hae Joon memperingatakan Da Hye untuk tidak lari. Da Hye mengatakan ia kana tetap pergi sekarang.
Apakah kau bodoh? Apa itu tidak membuatmu marah? Apa kau tidak tahu bagaimana untuk marah?” tanya Hae Joon.
Aku marah.... Aku sangat marah.....Lalu aku akan meluapkan amarahku. Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau bilang kau akan mencari tahu kenapa suamiku meninggal. Tapi kenapa kau melakukan ini? Kesalahan apa yang sudah aku lakukan?” ucap Da Hye binggung dengan mata berkaca-kaca
Menurutmu... kau tidak melakukan kesalahan? Entah apa kau piker tentang  Kim Young Soo begitu menyedihkan dan lemah sampai kau percaya bahwa dia bunuh diri tanpa meragukannya, atau kau tidak mengenal suamimu sama sekali. Karena itulah... Aku membencimu.” Tegas Hae Joon, Da Hye menatapnya dengan mata berkaca-kaca
bersambung ke episode 6  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



4 komentar:

  1. D tunngu lanjutn nya makin penasarn aja

    BalasHapus
  2. D tunggu episode 6 nya,,, makasih mba udh utamain Rain
    makasih banget
    semangat

    BalasHapus
  3. Seru cerita nya kak...
    Kak tolong buat sinopsis marriage contract (lee seo jin & uee) dong...pasti drama marriage contract bagus ceritanya....

    BalasHapus